Kumpulan Cerita Sex 2018 - Suatu waktu, pas aku lagi kluar kota, malemnya gak adakegiatan,
Kebetulan hotel tempat aku nginep dekat ma kampus universitas terkenaldi
kota itu. Malemnya, karena gak ada kegiatan, aku iseng menuju ke warnet
yangterletak dekat hotel, persis disebrang universitas tersebut.
Biasanya kalo malem gini, pasti banyak mahasiswa dan mahasiswi yang lagi
di warnet. Cuma ketika aku ke warnet dah cukup larut, dah ampir jam 10
malem. Kata bellboy hotel, warnet tu buka 24 jam.
Sampe disana,
warnet dah sepi, tapi aku lihat dipojokan masih ada prempuan abg lagi
didepan komputer. aku minta petugas warnet komputer disebelah tu abg,
dibolehin ma yang jaga. Aku duduk disebelahnya, aku senyum ketika dia
noleh ke aku. Manis juga ni anak, dia pake jins dan blus tengan panjang.
Karena blusnya ketat, tercetaklah sepasang toket yang lumayan besar.
Dia juga senyum.
“Sendirian aja nih”, sapaku.
“Berdua ma om kan”. Aku senyum, brani juga ni anak.
“Tumben si kesini om”.
“Aku dari luar kota, malem gini gak ada kerjaan, ya aku mampir ja ke warnet, kan bisa browsing”.
“Om suka browsing apaan”.
“Yang seru2″.
“apaan tu om”.
“Ya udah kamu logout ja, kita browsing bareng, pake 1 komputer ja, nanti aq cari situs2nya”.
Dia mematikan sambungan internetnya, dan duduk disebelahku. Karena tempatnya sepit, jadi agakberdesakan.
“Kamu namanya siapa ? aku edo”.
“ayu om”. “Kamu sekola disini juga ya”.
“Iya om”.
“Dah semester brapa”.
“Baru masuk”.
“Wah masi abg banget ya”.
“La iyalah om, kan baru lulus smu, skarang kuliah disini”. Aku membuka satu situs dewasa,
“Kamu mo liat gambar atau video?”
“Video lah om, kan lebih live”.
“Cuman donlodnya suka lama”.
“Ya gak apa, nunggunya kan bisa ngobrol”.
“Mang nya gak dicariin”.
“Dicariin
sapa om, aku kos kok”. Aku membuka situs dan mengklik movie, aku milih
satu thread dan mulai donlod. Karena kebetulan warnet dah tinggal kita
ber2, ditambah petugasnya, donlodnya jadi lumayan cepet. Abg lagi maen
ma om2.
“Gede banget ya om kontolnya”, kata ayu tanpa tedeng aling2.
“Pernah gini Yu”.
“Om mo tau aja”.
“Kayanya pernah ya Yu”.
Ayu diam saja, matanya menatap layar monitor. Aku tidak menyia2kan kesempatan ini, ku elus pahanya.
“Om, geli ah”,
Ayu
menggeliat tapi tetep saja menatap layar monitor. Pahanya terus saja
kuelus2, tangan kuselipkan diantara ke 2 pahanya, tanpa sadar Ayu
membuka pahanya. Aku menggosok pahanya makin keatas kearah
selangkangannya. Karena tempatnya sempit, Ayu gak bisa mengangkangkan
pahanya lebar2.
Tanganku pindah sasaran, kuelus toketnya yang
membusung. Ayu kaget karena aku meremas perlahan toketnya, “Om…” dia
melenguh tetapi tetep saja matanya menatap layar komputer.
“Wah abis om, cari yan lan lagi dong om, yang seru kaya gini”.
Aku mengklik film brikutnya. Sembari nunggu donlod, aku meremes toketnya lagi.
“Toket kamu besar dan kencang Yu, sering diremes2 ya”.
“Om iseng ih”.
“Tapi kamu suka kan”, jawabku sembari terus meremes toketnya.
Ayu
membiarkan ulahku, kebetulan donlod dah selesai, Ayu kembali menatap
tayangan di monitor tv, aku makin gencar merems2 toketnya.
“Yu, aku ngacengnih”, bisikku sembari mencium pipinya.
“ke hotelku yuk”.
“Tanggung om, ampe filmnya abis ya”. Wah asik juga nih, ajakanku dia iyakan.
Aku
terus saja meremas2 toketnya, Ayu mulai terangsang karena ulahku,
lagian pengaruh film bokep mulai merasuk pada dirinya. Akhirnya filmnya
slesai juga.
“Jadi Yu, ikutaku ke hotel”.
“Yuk om, aku juga
pengen neh”. Aku menyelesaikan bayaran 2 komputer yang Ayu dan aku pake,
aku menggandengnya kluar warnet dan berjalan menuju ke hotel. Gak jauh
si jaraknya dari warnet. Ketika lewat resto yang masih buka,
“Kamu laper gak Yu, kalo laper cari makan dulu yuk”.
Ayu
mengiyakan ajakanku, mampirlah kita diresto itu, dah sepi, kami pesan
makanan dan minuman. Karena sepi, pesanan cepet dihidangkannya. Sembari
makan Ayu cerita lebhi banyak tentang dirinya. Rupanya dia sering
ngentot sama cowoknya, mahasiwa kakak kelasnya. Ya dikosnya bebas, jadi
mudah aja cowoknya nginep dan ngentotin Ayu.
“Kamu kok mau aku ajak ke hotel Yu”.
“Kata
temenku, ngentot ma om2 lebih nikmat dari pada sama cowok sendiri.
Makanya aku penasaran, pengen nyobain ngentot ma om. Bener ya om bisa
bikin aku nikmat”.
“Ntar kamu rasain sendiri ja”. Kami makan santai saja sembari ngobrol, becanda.
Makin dilihat Ayu makin bikin napsu aku. kalo dia tertawa, toket montoknya ikut berguncang2, padahal kliatan dia pakebra.
“Toket kamu besar ya Yu, kalo kamu ketawa sampe ikutan bergerak. Keseringan diremes ya”.
“Iya om, hobi banget cowokku ngeremes dan ngemut pentilaku”.
“Kamu gak ada jadwal ngentot ma cowok kamu malem ini”.
“dia
lagi keluar kota om, kebetulan ketemu ma om, aku suka ngeliat om,
ganteng, atletis lagi badannya, mudah2an ja kontol om perkasa”.
Selesai
makan, aku membayar billnya, trus kita menuju ke hotelku. Di kamar, Ayu
kurangkul. Sebuah ciuman mendarat dipipinya. Aku menggandengnya dan
duduk di sofa empuk yang ada di kamar. Kamar hotelnya cukup besar,
berisi satu tempat tidur besar dan seperangkat sofa, selain meja rias.
Aku mengambil minuman kaleng dari minibar, kubuka dan kuberikan
kepadanya.
“Ayo minum, santai saja, mau mandi dulu enggak, kan tadi panas diluar”, kataku sambil menepuk2 pahanya.
Sambil
tersenyum-senyum aku berlalu ke kamar mandi. Gak lama kemudian, aku
keluar dari kamar mandi hanya dengan bersarungkan handuk dipinggang.
“Gantian deh mandi biar segar”.
Di
kamar mandi, di bawah shower, Ayu mengelus2 toketnya dengan busa sabun,
demikian pula dengan jembut dan memeknya, sehingga napsunya menjadi ber
kobar2. Selesai mandi Ayu kluar hanya pake daleman yang seksi, bra dan
CD mini yang tipis model bikini, sehingga bra hanya ditalikan di
belakang leher dan punggungnya, sedang CD mininya ditalikan di kiri dan
kanannya. Karena branya tipis, otomatis pentilnya yang sudah mengeras
menonjol sekali, demikian juga jembutnya yang lebat sangat berbayang
dengan CD tipis itu. Karena bentuknya yang mini, jembutnya menyembul di
bagian atas, kiri dan kanan CD nya. aku yang sedang duduk di sofa
membelalakkan mata ketika melihat dia keluar dari kamar mandi hanya
berbalut bikini tipis dan seksi itu.
“Lama sekali sih mandinya, pasti deh ngelus2 diri sendiri, ya. Kamu cantik sekali Yu, seksi sekali”.
Diaduduk
disebelahnya dan menjawab “Habis om sih mandinya gak ngajak2, sehingga
terpaksa Ayu ngelus2 sendiri. Om suka kan ngeliat Ayu pakai bikini
seperti ini”.
“Suka banget, kamu napsuin deh Yu”.
“Udah ngaceng dong om”.
Ayu
yakin melihat pemandangan yang menggairahkan ini pasti mengungkit
nafsuku. Kontolku terlihat mulai bergerak-gerak dibalik handuk yang
disarungkan dipinggangku.
”Ayutahu, pasti om suka, tak usah khawatir, kan malem ini sepenuhnya milik kita.”Aku lalu mencium pipinya.
Dalam
hitungan detik mulut kami sudah lekat berpagutan. Ayu kurengkuh dengan
ketat kedalam pelukanku. Tanganku mulai bergerilya me remas2 toketnya.
Pentilnya yang sudah mengeras kupelintir2 daribalik bra tipisnya, Ini
membuat rangsangan yang lebih hebat lagi buat Ayu. Ayumenggeliat-geliat
sambil mulutnya terus menyambut permainan bibir dan lidahku .Lidahnya
menerobos mulutku dan bergulat dengan lidahku. Tangannya pun
aktifmenerobos handuk yang kukenakan dan me remas2 kontolku yang sudah
mulai ngacengitu.
“Om gede banget kontol nya, pasti om kuat deh ngentotnya. Kita all nitelong ya om”.
Membalas
gerakannya itu, tangan kananku mulai merayapi pahanya yang mulus. Aku
menikmati kehalusan kulitnya itu. Semakin mendekati pangkal pahanya, Ayu
membuka pahanya lebih lebar, biar tanganku lebih leluasa bergerak.
Peralahan-lahan tanganku menyentuh gundukan memeknya yang masih tertutup
CD bikini tipis. Jariku menelikung ke balik CDnya dan menyentuh bibir
memeknya dan menggosok2 itilnya. Ayu mengaduh tetapi segera kubungkam
oleh permainanlidahku. Badannya mulai menggeletar menahan nafsu yang
semakin meningkat. Tangannya terus menggenggam kontolku yang besar dan
panjang itu.
“Om, besar banget sih kontol nya, dipakaiin obat apa sih sampai besar begini”, katanya sambil mengocok lembut kontolku.
“Kamu sukakan sama kontolku”, bukan menjawab dia malah balik bertanya.
“Suka
banget om, kalau sudah masuk semua rasanya memek Ayu sesak deh
kemasukan kontol om, apalagi kalau udah om enjot, gesekan kontol om ke
memek Ayu terasa banget. Ayu udah gak sabar nih om, udah pengen
ngerasain kontol om nggesek memek Ayu”. jawabnya penuh napsu.
Kocokan
lembutjari-jarinya itu membuat kontolku semakin ngaceng mengeras. Aku
mengerang-ngerang nikmat. Aku mulai menjilati dagu dan lehernya dan
sejalan dengan itu bibir mungilnya itu menyentuh pentilku. Lidahnya
bergerak lincah menjilatinya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Tangannya makin cepatmengocok kontolku yang semakin berdenyut-denyut
ngaceng.
“Ayo ke ranjang”,bisikku, “Kita tuntaskan permainan kita.”
Ayu
bangkit berdiri, aku memeluknya. Kuangkat tubuhnya dan lidahku yang
terus menerabas lehernya membuat nafasnya terengah-engah nikmat.
Toketnya lembut menempel lekat di dadaku. Ayu kurebahkan di tempat tidur
yang lebar dan empuk, aku menarik pengikat bra dan CDnya. Ayu biarkan
aku melakukan semuanya sambil ber desah2 menahan napsunya yang makin
menggila. Setelah tak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhnya,
aku mundur dan memandangi tubuhnya yang telentang bertelanjang bulat,
bersih danwangi sabun karena habis mandi. Aku memandangi rambutnya yang
kepirangan tergerai sampai kepundak, toketnya yang padat dengan pentil
yang sudahmengeras, perutnya yang rata dengan lekukan pusernya, pahanya
yang mulus dengan pinggul yang bundar digantungi oleh dua bongkah pantat
yang bulat padat dan disela paha itu terlihat gundukan hitam lebat
jembutnya.
“Ngapain om hanya dilihatin saja,” protesnya.
“Aku kagum akan keindahan tubuhmu Yu”, jawabku.
“Semuanya ini milik om malem ini”, katanya sambil merentangkan tangannya.
Aku mendekat dan duduk dipinggir tempat tidur. Ayu kupeluk dengan erat.
“Om, Ayu mau menjilati om, gantian ya”, katanya.
Aku
berbaring, kemudian mulutnya mulaimenjelajahi seluruh dada termasuk
pentilku dan perutku, terus menurun ke bawahmendekati pusar dan pangkal
pahanya. Dengan lincah Ayu melepaskan belitan handuk dipinggangku.
kontolku yang sudah tegang itu mencuat keluar dan berdiritegak. Dengan
mulut ditangkapnya kepala kontolku itu. Lidahnya dengan lincahmemutar-
mutar kontolku dalam mulutnya. Aku mengerang-ngerang nikmat menahan
semua sensasi itu. Puas mempermainkan kontolku Ayu merebahkan diri
disampingku.
Aku mulai beraksi. Kusergap toket kanannya sembari
tangan kanan kumeremas-remas toket kirinya. Bibirku mengulum pentil
toketnya yang mengeras itu. Toketnya juga mengeras diiringi deburan
jantungnya. Puas toket kananmulutku beralih ke toket kiri. Lalu perlahan
tetapi pasti aku turun keperutnya. Ayu menggelinjang-linjang menahan
desakan birahi yang semakin menggila. Aku menjilati perutnya yang rata
dan kujulurkan lidahku ke dalampusarnya.
“Auu..” Ayu mengerang, “Oh.. Oh.. Oh..” jeritnya semakin keras.
Mulutku
semakin mendekati pangkal pahanya. Perlahan-lahan pahanya membukadengan
sendirinya, menampakkan memeknya yang telah merekah dan basah. Jembut
yang hitam lebat melingkupi memek yang kemerah-merahan itu. Aku
mendekatkan mulutku ke memeknya dan dengan perlahan lidahku menyuruk ke
dalam memeknya yang telah basah membanjir itu. Ayu menjerit dan spontan
duduk sambil menekan kepalaku sehingga lidahku lebih dalam terbenam.
Tubuhnya menggeliat-geliatseperti cacing kepanasan. Pantatnya
menggeletar hebat sedang pahanya semakinlebar membuka.
“Aaa.. Auu.. Ooo..”, jeritnya keras.
Aku
terus mempermainkanitilnya dengan lidah. Ayu menghentakkan pantatnya ke
atas dan memegang kepalakuerat-erat. Ayu melolong keras. Pada saat itu
kurasakan banjir cairan memeknya. Ayu sudah nyampe yang pertama. Aku
berhenti sejenak membiarkan Ayu menikmatinya. Sesudah itu mulailah aku
menjelajahi kembali bagian tersensitif dari tubuhnya. Kembali erangannya
terdengar tanda napsunya mulai menaik lagi. Tangannya menjulur
mencari-cari batang kontolku. kontolku telah ngaceng sekeras beton. Ayu
meremasnya. Aku menjerit kecil, karena nafsuku pun sudah
diubun-ubunbutuh penyelesaian. Ayu kudorong sehingga rebah ke kasur
empuk.
Perlahan-lahanaku naik ke atasnya. Ayu membuka pahanya
lebar-lebar siap menerima masuknya kontolku. Kepalanya bergerak-gerak,
mulutnya terus menggumam. Matanya terpejam menunggu. Aku menurunkan
pantatku. kontolku berkilat-kilat dengan kepalanya yang memerah siap
menjalankan tugasnya. aku mengusap-usapkan kontolku di bibir memeknya.
Ayu semakin menggelinjang.
“Cepat om. Ayu sudah nggak tahan!”jeritnya.
Aku
menurunkan pantatku perlahan-lahan. Dan.. BLESS! kontolkumenerobos
memeknya diiringi jeritannya. Ayu tidak perduli apakah tamu disebelah
kamar mendengar jeritannya atau tidak. Aku berhenti sebentar membiarkan
Ayu menikmatinya. Lalu kutekan lagi dengan keras sehingga kontolku yang
panjang danbesar itu menerobos ke dalam dan terbenam sepenuhnya dalam
liang memekku. Ayu menghentak-hentakkan pantatnya ke atas agar kontolnya
masuk lebih dalam lagi. Ayu terdiam sejenak merasakan sensasi yang luar
biasa ini. Lalu perlahan-lahanaku mulai mengenjotkan kontolku.
Pantatnya diputar-putar untuk memperbesar rasanikmat. Toketnya
tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di memeknya.Matanya
terpejam dan bibirnya terbuka, berdesis-desis menahankan rasa nikmat.
Desisan itu berubah menjadi erangan dan kemudian akhirnya menjadi
jeritan. Akumembungkam jeritannya dengan mulutku. Lidahku bertemu
lidahnya. Sementara dibawah sana kontolku leluasa bertarung dengan
memeknya.
“OH..”, erangnya, “Lebihkeras om, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!”
Tangannya
melingkar merangkul ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. pahanya
semakin lebarmengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir memeknya
seirama dengan enjotan kontolku.
“Aku mau ngecret, Yu”, bisikku di sela-sela nafasnya memburu.
“Ayujuga om”, sahutnya, “Di dalam aja om ngecretnya. Ayu ingin om ngecret didalam.”
Aku
mempercepat enjotan kontolku. Keringatku mengalir dan menyatudengan
keringatnya. Bibirku kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkamkedua
toketnya. Diiringi geraman keras aku menghentakkan pantatku dan kontol
kuterbenam sedalam-dalamnya. Pejuku memancar deras. Ayu pun melolong
panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas menerima kontolku
sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku. Ayu pun
mencapai puncaknya. kontolku berdenyut-denyut memuntahkan pejuku ke
dalam memeknya.
Sekitar sepuluh menit kami diam membatu mereguk
semua detik kenikmatan itu. Lalu perlahan- lahan aku mengangkat tubuhku.
Aku memandangi wajahnya yang berbinar karena napsu yangtelah
terpuaskan. Aku tersenyum dan membelai wajahnya.
“om hebat sekali”,katanya, “Rasanya lebih nikmat dari dien tot cowokku deh”.
“Kamu
juga luarbiasa Yu, aku sungguh puas karena kamu lebih binal dari cewek
abg laen yang pernah aku entotin, itu yang membuat napsuku juga
berkobar2. Kamu tidak menyesal kan Yu ngen tot denganku?”
“Tidak, Ayu malah pengen dipuasin lagi”
“Jangan kawatir, stok pejuku masih banyak” .
Aku
mencabut kontolku dan rebah disampingnya. Kami beralih ke kamar mandi.
Aku memandikannya di shower. Keduatanganku menyabuni seluruh tubuhnya,
toket, puser, jembut dan memeknya menjadi sasaran elusan tanganku yang
dipenuhi busa sabun. Gesekan, rabaan dan remasantanganku akhirnya
merangsang napsunya kembali.
“om, Ayu sudah napsu lagi, pengen
ngerasain kontol om keluar masuk dimemek Ayu lagi”, katanya
sambilmeremas2 kontolku yang juga mulai mengeras.
“Iya Yu, sambil ngeremas2 toketmu,aku juga napsu, main lagi yuk, tapi di kamar mandi ya”. jawabku.
dalam
waktu singkat Ayu sudah membuat kontolku ngaceng lagi, keras sekali
kontolku ketika dikocok2nya. Aku duduk di atas closet dengan kontolku
yang sudah ngaceng mengacung tegak ke atas. Ayu mengangkangkan pahanya
dan mendekatinya dari depan, siap-siap untuk dientot. Ayu sudah duduk
merapat di pahaku. kontolku yang sudah ngaceng tanpa halangan langsung
menerobos memeknya, bersarang sedalam-dalamnya. Ayu kusuruh segera
menggoyang pantatnya. Terasa nikmat sekali. Kedua toketnya kuremas2
dengan penuh napsu. Aku juga mengenjotkan kontolku kedepan kebelakang,
walaupun dalam gerakan yang terbatas, tapi ini membuat ayu mengerang
keras dan sudah terasa mau nyampe lagi. Hebat benar napsunya, baru
sebentar goyang sudah mau nyampe saking nikmatnya. Ayu menjadi semakin
liar dalam menggoyang pantatnya. Ayu sudah makin terangsang sehingga
akhirnya badannya mengejang-ngejang diiringi erangan kenikmatan.
“Auu.. om!”jeritnya.
Untuk beberapa saat kami terdiam. Aku memeluknya erat-erat.
“Yu, akubelum ngecret kok kamu udah nyampe”.
“Habis, nikmat banget sih rasanya kontol om nyodok2 memek Ayu”.
“Kita terusin ya Yu”, ayu hanya mengangguk lemas.
Aku
mengajaknya berdiri dan menyuruhnya membungkuk di wastafel dan membuka
pahanya lebar2. Aku mendekat dari belakang. Tanganku menyapu lembut
pantatnya yang mulus tapi padat. Ayu menggigit bibirnya dan menahan
napas, tak sabar menanti masuknya kontolku yang masih keras. Tanganku
melingkari kedua pahanya lalukuarahkan kontolku ke memeknya.
Perlahan-lahan kepala kontolku yang melebar dan berwarna merah mengkilap
itu menerobos memeknya. Ayu mendongak dan mendesis kenikmatan. Sejenak
aku berhenti dan membiarkan ayu menikmatinya, lalu mendadak kuhentakkan
pantatku keras ke depan. Sehingga terbenamlah seluruh kontolku
dimemeknya.
“Aacchh..!!”, ayu mengerang keras.
Rambutnya
kujambak sehingga wajahnya mendongak ke atas. Sambil terus menggenjot
memeknya, aku meremas2 kedua toketnya yang berguncang2 karena enjotanku
yang keras, seirama dengankeluar masuknya kontolku di memeknya.
Terdengar bunyi kecipak cairan memeknya, ayu pun terus mendesah dan
melenguh. Mendengar itu semua, aku semakin bernafsu. Enjotan kontol
kupercepat, sehingga erangan dan lenguhannya makin menjadi2.
“Oohh..! Lebih keras om. Ayo, cepat. Cepat. Lebih keras lagii!”
Keringatku
deras menetesi punggung dan dadanya. Wajahnya pun telah basah oleh
keringat. Rambutnya semakin keras kusentak. Kepalanya semakin mendongak.
Dan akhirnya dengan satu sentakan keras, aku membenamkan kontolku
sedalam-dalamnya. Ayu menjerit karena kembali nyampe untuk yang kedua
kalinya. Aku terus meremas2 toketnya dengan penuh nafsu. Aku pun makin
keras menghentakkan kontolku keluar masuk memeknya sampai akhirnya
pejuku menyemprot dengan derasnya di dalam memeknya. Rasanya tak ada
habis-habisnya. Dengan lemas ayu rebah di wastafel dan aku menelungkup
di atas punggungnya.Beberapa saat kami diam di tempatd engan kontolku
yang masih menancap di memeknya. Kemudian aku membimbingnya keshower,
menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air
hangat.
Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi,
padahal dah makan besar sebelum ke hotel. Kembali lagi enersiku terkuras
ngentotin Ayu. Aku keluar lebih dulu, aku menelpon room service untuk
memesan makanan kecil dan minumannya. Kemudian aku kembali ke kamar
mandi dan memeluknya yang masih berada dibawah shower air hangat.
“Yu, nikmat sekali ngentot dengan kamu”.
“iya om, Ayu juga nikmat sekali, masih ada ronde ketiga kan om?”.
“Pasti dong”.
Terdengar
bel pintu, aku menyarungkan handuk di pinggangku dan keluar kamar
mandi, ternyata room service. Setelah itu aku kembali ke kamar mandi,
shower dah dimatikan dan ayu lagi mengeringkan badannya dengan handuk.
Aku pun keluar dari kamar mandi bersama dengan ayu, terbungkus handuk.
Kita duduk di sofa. Kami makan makanan kecil sambil berpelukan. Nyaman
rasanya dalam keadaan yang hampir telanjang berpelukan (kaya teletubies
aja ya). Ayu menyandar di dadaku yang bidang.
“om, Ayu bahagia sekali dengan om, mau rasanya Ayu jadi istrinya om, supaya bisa ngerasaain dientot sampai lemas”,
sambil
engelus2 pentilku. Aku mengangkat dagunya dan mencium bibirnya dengan
mesra sekali. Selesai makan, kembali kamu berpelukan di tempat tidur
walaupun seprei sudah kucel akibat pertempuran seru tadi, toh sebentar
lagi kami akan membuat seprei itu lebih kucel..lagi. Ayu berbaring
dipelukanku, rambutnya yang basah kuelus2. Karena kenyang,lemas dan
nyaman, ayu sampai tertidur dipelukanku. Setelah kubiarkan beberapa
lama, ayu terbangun karena keningnya kucium dengan lembut.
“Kamu tidur pules sekali Yu, gimana masih mau lagi tidak?” tanyaku sambil tersenyum.
Ayumenggeliat,
terbangun dan menuju ke kamar mandi karena ingin kencing. Selesainya
ayu kembali ke pelukanku. Handphoneku berbunyi, aku bangun dan mengambil
hp. Terus aku duduk disebelahnya di tempat tidur, sambil tersenyumaku
bertanya
“Yu, mau main bertiga enggak ?”
“om, dien tot sama om saja Ayu udah lemas begini, apalagi kalo dientot sama 2 cowok”.
“Bukan
2 cowok yang, tapi 2cewek, gimana, tadi ada cewek yang kirim sms
nanyain kenapa kok aku belum jemput dia. Memang sih aku ngebook dia
untuk malem ini, gak tau si bakalan ketemu kamu di warnet. Dina namanya”
jawabku menerangkan.
“Ya terserah om aja deh”. “Ya udah, sekarang
kamu tidur2an aja lagi, aku mau jemput Dina, enggak jauh kok tempatnya
dari hotel”, kataku sambil keluar kamar.
Aku kembali dengan Dina,
sepertinya Ayu ketiduran dikamar, lama baru pintunya dibuka. Ayu
kuperkenalkan dengan Dina, Dina terbelalak melihat ayu yang sudah
bertelanjang bulat, dan membuka jaketnya. Dina hanya pakai tanktop ketat
dan celana pendek yang mini. Toketnya besar. Bulu tangannya panjang2
dan kelihatan ada kumis tipis diatas bibirnya.
“Sori ya mbak, Dina enggak tahu sih kalau si oom sudah janjian dengan mbak”, kata Dina ke Ayu.
“Gak apa2 kok Din, kan si oom yang menentukan dia mau sama siapa”, jawab Ayu.
Aku
keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan handuk, aku sudah tidak
sabar lagi untuk segera ngentot dengan Dina. Dina segera duduk
disebelahku di sofa. Aku merangkul Dina dan mencium bibirnya. aku mulai
mengelus toket Dina yang montok itu, desah nafas nikmat terdengar dari
mulut Dina. Dina pun tidak tinggal diam, tangannya menerobos handuk dan
menggenggam kontolku yang sudah ngaceng sekeras tank baja.
“Besar banget kontol oom”, kata Dina.
“Memangnya
kamu enggak pernah ngelihat kontol segede ini Din”, kataku sambil
meringis2 kenikmatan karena Dina mulai meremas2 kontolku.
“Ngelihat
yang gede sih sering oom, tapi yang segede ini sih Dina belum pernah
lihat. Memek Dina sudah empot2an ngelihat kontol oom segede ini, udah
pengen dienjot oom”, kata Dina yang juga sudah mulai napsu.
Aku
makin getol meremas2 toket Dina dari luar tanktopnya. Dina segera
melepas lilitan handukku sehingga kontolku yang besar panjang itu
langsung tegak menantang. Mulut Dina langsung menyergapnya, kontolku
yang sudah tegang itu langsung diemutnya. Cukup lama Dina mengemut
kontolku, sampai akhirnya aku sudah tidak dapat menahan napsuku lagi.
Segera tanktop Dina dan celana pendeknya kulepas, kemudian menyusul
bradan CDnya sehingga Dina sudah bertelanjang bulat. Toket Dina besar
dan kencang, dihiasi dengan sepasang pentil hitam yang besar juga,
mungkin karena sering dihisap oom oom yang mengkontolinya. Jembutnya
lebih lebat dari jembut Ayu ,mengitari memeknya, sehingga memeknya
tertutup oleh lebatnya jembut hitam itu. Aku menarik Dina ke tempat
tidur, ayu memberi tempat untuk kamu. Aku berbaring merapat ke Dina.
Kaki kuangkat dan kugesek-gesekkan diatas paha Dina, sementara aku
kembali meremas toket Dina yang pentilnya sudah menonjol keras. Perlahan
aku turun menciumi leher Dina dan memutar-mutarkan lidahku di pentil
toketnya, sementara tanganku menjelajah ke pangkal paha Dina, menyibak
jembutnya yang hitam lebat. Aku mengusap bibir memek Dina sehingga Dina
menggelinjangkan pinggulnya. Dina memejamkan matanya menikmati sentuhan
dan rangsanganku sambi lmeremas2 perlahan kontolku. Aku memainkan ujung
jarinya menyapu bibir memek Dina yang sudah membasah. Pentil Dina terus
kujilati bersamaan dengan menggosok perlahan itil Dina dengan ujung jari
telunjukku. Serta merta Dina menggoyangkan pantat dan pinggulnya,
menggeleparkan dan membuka lebar pahanya dan membusungkan dadanya,
sementara tangannya menggenggam erat kontolku yang mengeras dan
berdenyut-denyut.
“Uuff oom, diapakan tubuhku ini,” Dina mengerang menahan kenikmatan.
Tubuhnya
menggelinjang keras sekali, paha Dina bergetarhebat dan kadang menjepit
tanganku dengan erat saat jarinya masih menyentuh itil Dina. kontolku
terus dicengkeram Dina dengan keras. Aku juga terus meremas perlahan
toket Dina yang tambah mengeras dan membusung itu dengan tangan kiriku,
sementara tangan kananku terjepit diantara kedua paha Dina. Dina terus
meremas kontolku, tangan satunya memelukku erat sementara paha dan
kakinya menggelepar keras sekali hingga sprei putih itu berserakan makin
tak karuan, Dina sudah nyampe sebelum dientot. Tanpa berhenti itil Dina
terus kumainkan pelan. Ayu yang menonton adegan itu menjadi sangat
terangsang sehingga memeknya juga sudah kuyup, tetapi gilirannya belum
tiba sehingga ayu harus bersabar sambil menonton adegan super hot itu.
Pentil Dina terlihat menonjol keras kecoklatan,
Dina sudah
terangsang kembali. Pahanya telah dibuka lebar-lebar. Memek nyabasah,
demikian pula jembut hitam lebat di seputarnya. Aku segera menaiki Dina,
kontolku yang sudah menegang diarahkan ke memek Dina. Ujung kontolku
menguak perlahan-lahan bibir memek Dina. Dina mendesah nikmat ketika aku
perlahan-lahan menyuruk memasukkan kontol yang besar itu menerobos
memek Dina yang telah basah berlendir. Ketika separuh kontolku telah
menerobos memek Dina, aku berhenti sejenak dan membiarkan Dina
menikmatinya. Kulihat ekspresi wajah Dina yang menggelinjang kenikmatan.
Tangannya meremas-remas kain seprei. Dari mulutnya keluar desah-desah
nikmat. Ketika aku menikmati ekspresi penuh kenikmatan wajah Dina di
saat itulah Ayu mencium pantatku. Aku terkejut karena geli. Karena itu
aku menyodokkan kontolku dengan keras ke arah Dina. kontolku yang besar
dan panjang itu langsung menerobos memek Dina sehingga tertanam
sepenuhnya. Dina tersentak dan membelalakkan matanya sambil mengerang
hebat.
“Aaoohh oom”, erang Dina penuh kenikmatan.
Dina
menhentak2kan pantatnya ke atas untuk menerima kontolku sepenuhnya.
Pahanya membelit pinggangku. Setelah berhenti sejenak dan memberi
kesempatan kepada Dina untuk menikmati sensasi ini, aku mulai bergerak.
kontol kuenjotkan maju mundur. Mula-mula perlahan-lahan, lalu bergerak
makin cepat. Tubuh Dina bergetar-getar seirama dengan enjotan kontolku.
Mulut Dina terbuka dan mendesis-desis. Aku segera melumat bibir Dina dan
Dina membalasnya. Tubuhku mulai berkeringat, menetes dan menyatu dengan
keringat Dina. Dina membuka pahanya lebar-lebar sehingga aku dapat
leluasa menggenjot memeknya.Terdengar kecipak bunyi cairan memek Dina
karena sodokan kontolku.
“Aku mau nyampe oom” erang Dina. “Ayo, oom.. Lebih keras! Auu!!” .
Aku
mempercepat gerakanku dan dalam hitungan dua menit, Dina menjerit
sekeras-kerasnya sambil menghentak-hentakkan pantatnya ke atas. Tubuhnya
menggeletar karena rasa nikmat yang luar biasa. Pahanya ketat membelit
pinggangku dan tangannya memelukku dengan eratnya. Desah puas terdengar
dari mulutnya.
“Ayu masih menunggu Din”, kataku mengingatkan.
Dina
mengangguk dan melepaskan pelukannya. Aku mencabut kontolku yang masih
tegak keras dan berkilat-kilat karena dilumuri lendir memek Dina. Dari
memek Dina kulihat aliran lendir memeknya. Dina tetap berbaring dengan
paha terbuka dan mata tertutup. Toketnya membusung ke atas, agak memerah
karena remasan dan gigitanku. aku menoleh ke arah Ayu,
“Sekarang giliranmu Yu”. Aku tahu bahwa ayu sudah sangat bernapsu.
Langsung
aku menyuruh ayu menungging, aku ingin melakukan lagi doggie style
seperti yang kulakukan di kamar mandi beberapa saat yang lalu.
“Ayo,om, ayu udah nggak sabar, nih. Pengen cepat dienjot kontol om yang gede itu.”
“Siapa takut!” sahutku.
Karena
ayu sudahsangat terangsang, aku tidak menunggu lama-lama. Langsung saja
kuarah kankontolku ke arah memeknya. Jembutnya yang hitam lebat itu
kusibak, tampaklah bibir memeknya yang berwarna merah muda dan basah
berlendir. Ayu menurunkan kepalanya hingga bertumpu ke bantal. Pantatnya
terangkat. Ayu meremas ujung-ujung bantal dengan nafasnya berdesah tak
teratur. Bulu-bulu halus tubuhnya meremang, menantikan saat-saat
sensasional ketika kontolku akan menerobos memeknya. Aku makin merapat.
Aku mengelus-elus kedua belahan pantatnya. Perlahan-lahan aku
mempermainkan jembut lebat disekitar memeknya yang sudah basah itu dan
kemudian menggesek itilnya. Ayu mengerang-erang menahan napsunya yang
semakin menggila. Pantatnya bergetar menahan rangsangan tanganku.
“Ayo, om”, erangnya. “Udah nggak tahan nih!” .
Aku
mengarahkan kontolku yang masih sangat keras itu ke arah memeknya.
Kuselipkannya kepala kontolku di antara bibir memeknya. Ayu mendesah.
Kemudian perlahan tapi pasti aku mendorong kontolku ke depan. kontolku
menerobos memeknya. Ayu menjerit kecil sambil mendongakkan kepalanya
keatas. Sejenak aku berhenti dan membiarkan ayu menikmatinya. Ketika ayu
tengah mengerang-erang dan menggelinjang-gelinjang, mendadak aku
menyodokkan kontolku ke depan dengan cepat dan keras sehingga kontolku
meluncur ke dalam memeknya. Ayu tersentak dan menjerit keras.
“Aduh om, enak!” jeritnya.
Aku mempercepat enjotan kontolku di memeknya. Semakin keras dan cepat enjotanku, semakin keras erangan dan jeritannya.
“Aa..h.!” jeritnya nyampe.
Ayu
terkapar di tempat tidur telungkup, sementara aku belum juga ngecret.
Kemudian ayu kutelentangkan dan aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel
erat dipahanya yang mengangkang. Kepala kontolku ditempelkan ke itilnya.
Sambil menciumi leher, pundak dan belakang telinganya, kepala kontol
kugerak-gerakan mengelilingi bibir memeknya yang sudah basah. Ayu merem
melek menikmati kontolku di bibir memeknya, akhirnya kuselipkan
kontolku.
“Aah”‘ jeritnya keenakan.
Ayu merasa kenikmatan
yang luar biasa dan sedikit demi sedikit kumasukkan kontolku. Ayu
menggoyangkan pantatnya sehingga kontolku hampir seluruhnya masuk.
“om enjot dong kontolnya, rasanya nikmat sekali”.
Perlahanaku
mulai mengenjot kontolku keluar masuk memeknya. Ayu menarik2 sprei
tempat tidur saking enaknya, sementara paha nya dikangkangin
lebar-lebar, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku supaya
kontolku masuk sedalam-dalam kememeknya. Ayu berteriak-teriak dan
merapatkan jepitan kakinya di pantatku, sambil menarik kuat-kuat sprei
tempat tidur. Aku membenamkan kontolku seluruhnya didalam memeknya.
“om, aku nyampe lagi..Ahh.. Ahh.. Ahh,” jeritnya.
Beberapa
saat kemudian, ayu membuka sedikit jepitan kakinya dipantatku, pahanya
kubuka lebar2dan akhirnya dengan cepat kuenjot kontolku keluar masuk
memeknya. Nikmat sekali rasanya. setelah delapan sampai sembilan enjotan
kontolku di memeknya dan akhirnya kurasakan ada sesuatu yang meledak
dari dalam kontolku. Croot..Croot..Croot.. Croot..
“Yu, Aku keluar”, erangku.
Pejuku
muncrat banyak sekali memenuhi memeknya. Tanganku mencekal pahanya dan
menarik erat-erat kearah kontolku, sehingga kontolku terbenam makin
dalamnya di memeknya. Ayu bersimbah keringat, keringatnya yang bercampur
dengan keringatku sendiri. Ayu mencengkam seprei kuat-kuat, menahan
rasa nikmat yang melanda sekujur tubuhnya. Aku membiarkan kontolku tetap
menancap di memeknya dan mendaratkan bibirku dibibirnya. Kami
berpagutan erat.
“Oh! nikmatnya!” katanya. “om luar biasa ya, udah ronde ketiga, bisa bikin aku 2 kali nyampe, dan ngecretnya tetap banyak”.
Aku
mencabut kontolku dari memek nya. Pejuku bercampur cairan memeknya,
menetes membasahi pahanya. Kami bertiga rebah di tempat tidur. Aku
ditengah diantara Dina dan ayu. Aku mencium pipi mereka, kami hanya
berbaring diam merasakan kenikmatan yang masih membekas. Akhirnya kami
terlelap karena kelelahan. Pagi harinya ayu terbangun karena tempat
tidur bergoyang dengan keras dan terdengar erangan Dina, aku sudah
memulai aktivitas pagi dengan mengentoti Dina. Dina yang telentang
mengangkang menjerit keenakan
“Aa..”, jeritnya.
kontolku
yangbesar dan panjang itu menerobos ke luar masuk memeknya. Dina
menghentak-hentakkan pantatnya ke atas sehingga kontolku menyuruk lebih
dalam lagi. Aku berhenti dan membiarkan Dina menikmatinya. Dina terus
mendesis-desisdan mengerang-erang nikmat. Aku terus mengenjotkan
kontolku keluar masuk. Erangan Dina semakin keras. Toketnya
bergoncang-goncang seirama dengan enjotanku. Dina mencengkam kedua
lenganku sementara aku tetap saja mengocok kontolku keluar masuk dengan
cepat.
“Cepat.. oom..” gumam Dina, “Dina mau nyampe..”
Aku lebih mempercepat tempo enjotanku. Tiba-tiba Dina menarik tubuhku hingga aku rebah sepenuhnya di atas tubuh Dina.
“Aaahh..”, jeritnya.
Tubuh
Dina bergetar hebat. Pantatnya dihentak- hentakkannya ke atas. Pahanya
terangkat dan membelit pantatku sehingga menyatu sepenuhnya. Nafasnya
terengah-engah. Aku mencabut kontolku yang berlumuran dengan cairan
memek Dina, masih keras karena belum ngecret.
“Sekarang giliranmu Yu”, bisikku.
Tubuh Ayu kuraihnya dantoketnya menjadi sasaran remasanku. Tanganku satunya merambah jembutnya yang lebat.
“Aah om”, erang Ayu. “om kuat sekali ya”.
Aku
tidak menjawab, hanya terus saja meremas2 toketnya. Ayu bangun dan
segera mengemut kontolku, dijilati cairan yang melumuri kontol itu, dan
kemudian kepalanya yang besar itu terbenam didalam mulutnya. Ayu
mengangguk2kan kepalanya sehingga kontol besar itu keluar masuk di
mulutnya. Aku mengerang keenakan. Jari2ku terbenam di dalam memeknya
yang sudah basah karena menonton adegan syur antara aku dan Dina,
napsuku juga sudah berkobar2 dari tadi. Ayu telentang dengan mata
tertutup dan pahanya sudahmengangkang lebar siap untuk dientot. Ayu
menyudahi emutannya. Aku menaiki ayu dan mengarahkan kontolku yang masih
keras ke memeknya. kontolku diusap-usap dibibir memeknya. Ayu mendesis
dan mulai menggelinjang. Kepala kontolku perlahan-lahan mulai menguak
bibir memeknya yang telah basah. Aku menekan kontolku sedikit demi
sedikit dan kurasakan kontolku mulai memasuki memeknya. Ayu mulai
mendesah-desah. Tiba2 aku menyurukkan kontolku ke dalam memeknya.
“Aaa..” jeritnya keras.
Matanya
membelalak. kontolku menancap dalam sekali dimemeknya. Kemudian aku
mulai menggerak-gerakkan kontolku keluar masuk. Tanganku menyusup ke
punggungnya dan memeluknya erat. Mulutku terbenam di lehernya.
“Lebih keras lagi om”, erangnya.
Aku
memompa kontolku keluar masuk semakin bersemangat. Keringat mengucur
dari seluruh tubuhku, bercampur dengan keringatnya. Aku mengangkat
sedikit dadanya. Mulutku segera menerkam toketkirinya yang
berguncang-guncang itu. Dari toket kiri dia beralih ke kanan.
”om, aku mau nyampe lagi”, katanya terputus-putus. “Aku juga”, sahutku.
Aku
meningkatkan kecepatan genjotan kontolku . Ayu menjerit-jerit semakin
keras,dan merangkulku erat-erat. Ayu sudah nyampe. Akhirnya dengan satu
hentakan keras aku membenamkan kontolku dalam-dalam. Ayu menjerit keras.
Pantat dihentak- hentakkannya ke atas. Paha diangkat membelit
pinggangku mengiringi muncratnya pejuku ke dalam memeknya. Sungguh pagi
yang meletihkan tapi sangat nikmat. Sekitar sepuluh menit aku diam
membiarkan kenikmatan itu mengendur perlahan-lahan. Aku melepaskan
kontolku dan terhempas ke atas kasur empuk diantara Ayu dan Dina.
Setelah beberapa saat beristirahat, kami beralih ke kamar mandi dan
membersihkan tubuh. Kami saling menyirami dengan air hangat. Ayu danDina
menggosokkan body foam ke badanku. Tidak dengan tangan tetapi dengan
toket masing-masing. Diperlakukan seperti itu aku terangsang kembali.
Perlahan-lahan kontolku mulai bangun lagi.
“Wuii.. Si ujang sudah bangun nih”, goda Ayu sambil mengelus kontolku,
“Sesudah ini kita makan dan mulai ronde berikutnya”, lanjutnya.
Acara
mandi selesai dan aku memesan makan pagi untuk kita bertiga. Ketika
pesanan makan pagi datang, Ayu dan Dina bergegas kembali ke kamar mandi
karena masih bertelanjang bulat. Aku menerima pesanan makan itu hanya
dengan berlilitkan handuk di pinggang. Makanan yang tersedia disantap
dengan lahap, setelah selesai kembali kami berbaring di tempat tidur
yang sudah acak2an sepreinya. Ayu segera memulai aksinya, dengan penuh
napsu segera kontolkudiemutnya, dikocok2nya dikeluar masukkan ke
mulutnya sehingga keras kembali.
“Ayo”, kataku, “Sekarang kalian menungging. Aku mau doggy-style”.
Tanpa
berkata-kata Ayu dan Dina segera melaksanakan perintahku. Aku memandang
pantat mereka, tanganku mengelus2 memek mereka dari belakang. itilnya
kugesek2.
“Ayo oom”, kata Ayu, “sudah nggak sabar nih!”.
Aku
mengarahkan kontolku yang sudah mengeras ke arah memek Ayu. Tanpa
kesulitan, kontolku menembus memek Ayu yang telah basah itu. Beberapa
menit mengenjot memek Ayu, aku lalu beralih ke Dina. Dina menjerit kecil
ketika kontolku menerobos memeknya. Aku mengenjot perlahan lalu semakin
cepat. Dina mengerang keras. Beberapa menit kemudian aku beralihke Ayu.
Begitu seterusnya berkali2. Akhirnya aku mengenjot memek Ayu dengan
keras. Ayu menjerit keras dan terus mengerang-erang ketika kontolku
bergerak keluar masuk memeknya. Aku mempercepat gerakan kontolku dan
menghentak keras. Ayu menjerit keras, nyampe dan rebah ke atas tempat
tidur. Melepaskan diri dari Ayu, aku beralih ke Dina. Dengan cepat aku
menelentangkan Dina, kemudian menghujamkan kontolku ke dalam memeknya.
Dina juga menjerit keras. toketnya berguncang2 seirama dengan enjotan
kontolku.
“Aaauu, om” jeritnya, “Dina mau nyampe!” “Aku juga”, balasku sambil menghentakkan kontolku keras-keras.
Aku
rubuh ke atas tubuh Dina, dina kutindih. Di saat itu kurasakan deras
pejuku memancar ke dalam memeknya. Aku letih, juga Dina dan Ayu. Ayu
merangkak mendekat dan aku mengelus-elus kepalanya. Aku bangun. dina dan
Ayu juga. Aku duduk di tempat tidur. Dari memeknya pejuku bercampur
dengan ciranku menetes keluar. Aku merangkul bahu mereka.
“Terima kasih Din, terima kasih yu”, kataku,
“Harusnya ayu yang berterima kasih ke om, karena om sudah memberikan kenikmatanyang sangat buat ayu”.
Home
»
2Gadis
»
Abg
»
Cerita Sex Remaja
»
Cerita Sex Terbaru
»
Dengan
»
Haus
»
Kumpulan Cerita Sex
»
Ngentot
»
Sex
»
Yang
» Kumpulan Cerita Sex Ngentot Dengan 2Gadis Abg Yang Haus Sex
Monday, August 13, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment